12/13/2011

2012 EKONOMI JATIM DITARGET 7,5 %

Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur tahun 2011 diprediksi 7,3 persen dengan realisasi investasi Rp 110 triliun. Untuk itu tahun 2012 ditargetkan kembali naik hingga 7,5 persen. Namun ini bisa tercapai jika investasi di Jawa Timur pada tahun depan realisanya hingga Rp 220-240 triliun.

Ini dikatakan Gubernur Jawa Timur Dr.H.Soekarwo usai membuka Seminar Prospek Peningkatan Investasi Jawa Timur 2011 bagi Atase Ekonomi, KBRI dan Kedutaan Besar negara-negara Sahabat di Hotel Bumi, Surabaya, Selasa (13/12).

Menurut Gubernur, yang perlu didorong agar ekonomi Jawa Timur bisa tumbuh 7,5 persen adalah dukungan dana pihak ketiga di perbankan dengan lending kredit hingga 80 persen. Program lainnya untuk tercapainya pertumbuhan tersebut yakni bank dengan Bank Jatim sebagai sentral Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

Dikatakannya, peluang investasi di Jawa Timur yang paling cukup menjanjikan adalah di klaster makanan dan minuman (mamin). Jika investasi di sektor mamin terwujud, off farm naik dan on farm memiliki nilai tambah, dan dampaknya Nilai Tukar Petani (NTN) naik.

"Peluang investasi mamin jika banyak diminati investor maka sektor agro setelah panen akan bisa diolah menjadi mamin. Dan kesejahteraan petani akan meningkat. Konsumsi masyarakat Indonesia harus tinggi agar produk UMKM bisa hidup dan berkembang," kata Gubernur.

Gubernur menabuh gong tanda dimulai seminar peningkatan investasi di JatimUntuk target pertumbuhan ekonomi 7,5 persen pada 2012 memang harus ada investasi sekitar 220 miliar dollar AS. Hal ini bisa terwujud jika ada landing investasi. Rumus untuk mengetahui hal tersebut adalah Y= C+I+G+(X-M), yakni konsumsi yang sangat besar sekali jika diubah akan menjadi konsumsi produktif. Contohnya beli sepeda motor tapi untuk ojek ditambah investment + pemerintah jangan banyak melakukan pembelanjaan pegawai.

Kemudian ekspor dikurangi impor yang untuk Jawa Timur saat ini nettonya Rp1,8 triliun dan perdagangan antar pulaunya Rp 42 trliun. Jika hal ini dihitung akan diketahui pertumbuhan ekonominya. Kemudian ditambah dana bank yang saat ini landing Rp 185 miliar, diketahui Rp 105 miliar ke UMKM. Ini berarti yang bergerak nantinya bisa mengurangi pengangguran.

Tidak hanya itu, agar program tersebut berjalan baik maka infrastruktur di kabupaten/kota harus diperbaiki dan Pemprov akan membantunya dengan dana hibah Rp 5 miliar kepada setiap kabupaten/kota. Jika jalan-jalan di kabupaten/kota bagus ongkos angkut/distribusi bisa ditekan semaksimal mungkin.

Menurut gubernur, investasi Jawa Timur dari tahun ke tahun terus naik, ini sudah bagus tetapi harus dibuktikan dengan realisasi yang nyata dan cepat. "Kepada para investor yang sudah mengurus izin harus jelas kemauannya. Mau berinvestasi di sektor apa dan permasalahnnya yang sedang dihadapai harus jelas. Dengan demikian pemerintah mengetahui kemauan dan permasalahan investor, selanjutnya membantu mengatasi permasalahan yang sedang dihadapi. Hanya khusus permasalahan energi gas pemerintah saat ini belum bisa mengatasinya," ujar Gubernur.

Gubernur juga memberi garansi kepada investor, yakni kepastian tersedianya tanah untuk investasi, perizinan yang mudah, ketersediaan energi tenaga listrik yang cukup dan kualitas SDM yang baik. "Kualitas SDM buruh dikatakan baik jika pada penetapan UMK nantinya tidak ada yang protes atau unjuk rasa," katanya.

Gubernur menambahkan, warga Jawa Timur merupakan warga petarung, maka ditargetkan akan bisa menggantikan posisi DKI Jakarta pada tahun 2013. Hal ini dikarenakan pertumbuhan UMKM di Jawa Timur akan terus naik, dengan rencana penambahan 10.000 hektare lebih di beberapa kawasan industri seperti Tuban, Mojokerto, pasuruan, Jombang dan Gresik,
Kapala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, Irlan Indrocahyo SE M.Si, di sela-sela seminar mengatakan, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada 2011 sebesar 7,3 persen diprediksi akan tercapai karena pada triwulan III sudah 7,12 persen. Kemudian untuk pertumbuhan pada 2012 sebesar 7,5 persen kemungkinan juga terlampui jika investasi berjalan sesuai dengan rencana dan tidak ada gejolak seperti kenaikan BBM.

Seminar investasi berlangsung mulai 12-14 Desember 2011 di H.Bumi . Pada hari terakhir peserta seminar akan diajak berkunjung ke kawasan industri Pier di Pasuan, ke Industri PT Panasonic, ke PT Nestle Indonesia dan showroom Dinas koperasi dan UKM Prov Jawa Timur di Raya Juanda Sidoarjo.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.